Kamis, 15 Januari 2009

spiritual pembangunan iman

MUSAFIR CINTA
Novel Spiritual Pembangun Iman
Penulis : Taufiqurraman al-Azizy
Penerbit : Diva Press
Cetakan : XI , oktober, 2007
Tebal Buku/hal : 331 hlm
Harga : Rp. 45.000,00




Inilah novel spiritual musafir cinta yang memaparkan pengembaran spiritual demi kematangan Iman yang hakiki .
Novel religius pembangun iman ini mengandung semangat pencariankebenaran Islam yang kaffah dan impian terbesar adalah untuk berjumpa dengan SANG KEKASIH yang tak akan pernah dijumpainya selama hidup hidupnya dan para hambaNya hanya dapat mendekatkan diri kepadaNya dengan cara melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Dengan berat hati Iqbal Maulana meninggalkan pesantren tegal jadin. Iqbal pegi demi 2 (dua) cinta nya. Cinta yang pertama Iqbal adalah cinta kepada Allah dan cinta yang kedua demi gadis yang di cintainya . yaitu Khaura dan Pricilia. Setelah 3 (tiga) tahun Iqbal akan kembali lagi kepesantren tegal jadin
Iqbal pun pergi dan sampai di sruwen. Iqbal menaiki bus antar kota jurusan Solo – Purwokerto. Iqbal pun berada didalam bus itu dalam keadaan berdiri karena para penumpang di dalam bus itu penuh.
Para penumpang sudah banya mulai turun akhirnya Iqbal pun memperoleh tempat duduk disebelah Anton. Kemudian mereka berdebat mengenai Agama Islam dan Agama Cinta yang dikemukakan oleh Anton. Mereka pun membahas tentang Agama Islam yang dinodai oleh para umatNya yang seperti dilakukan oleh Idah dan Yoga yang termasuk salah satu penumpang bus itu.
Pada akhirnya bus yang dinaiki Iqbal , Anton , Idah dan Yoga yang telah berbuat mesum di dalam bus itu, mogok di daerah Banjar Negara. Iqbal dan teman –teman berniat menaiki bus yang lain ketika bus datang Iqbal tidak jadi naik karena mendengar nyayian cinta yang dinyanyikan oleh 4 (empat) orang pemuda. Sebelum Anton naik bus meninggalkan Iqbal mereka saling bertukar nomor HandPhone.
Iqbal pun menemui 4 (orang ) yang bernama Firman, Surya, Parno, Patmo yang seda mabuk berat dan akhirnya Iqbal menjalin persahabatan dengan ke 4 (empat) pemuda itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar